Bernafas lewat mulut |
Padamara - Bernapas lewat mulut
karena masalah kesehatan tertentu sebaiknya tidak dibiarkan
berlarut-larut. Penelitian menemukan bahwa pernapasan lewat mulut bukan
hanya menyebabkan mulut kering. Masih banyak efek buruk yang
ditimbulkan.
Kalau kita hanya mengetahui pernapasan terjadi lewat hidung, mungkin juga pertukaran oksigen terjadi lewat mulut. Ini biasa terjadi pada anak-anak dengan alergi, trauma saat lahir, down syndrome dan gangguan apnea pada saat tidur.
Kalau kita hanya mengetahui pernapasan terjadi lewat hidung, mungkin juga pertukaran oksigen terjadi lewat mulut. Ini biasa terjadi pada anak-anak dengan alergi, trauma saat lahir, down syndrome dan gangguan apnea pada saat tidur.
Dokter
gigi dari Mount Holly, New Jersey Dr. Yosh Jefferson mengatakan
bernapas lewat mulut adalah salah satu masalah medis yang sering
ditemui. Namun, kebanyakan dari mereka menganggap sepele kebiasaan ini.
Dirinya menjelaskan kalau ada beberapa hal yang bisa ditimbulkan akibat
kebiasan bernapas lewat mulut, diantaranya kurangnya asupan oksigen ke
dalam darah, masalah ukuran tubuh dan berat badan, gangguan tidur dan
bahkan minimnya kinerja sekolah.
Selain itu, bernapas lewat mulut juga dapat mengalami kelainan bentuk
wajah dan gigi. Tidak jarang pasien harus menggunakan kawat gigi untuk
memperbaiki bentuk gigi, menghindari penyempitan sinus dan cacat rahang.
"Komplikasi ini tidak hanya kepada fisik, bernapas lewat mulut juga
berdampak buruk pada anak sekolah karena sedikitnya aliran oksigen yang
masuk ke dalam darah membuat mereka gelisah saat tidur dan akhirnya
mempengaruhi kinerja sekolahnya," paparnya.
Jika dibiarkan terus terjadi, dikhawatirkan anak menjadi mudah marah dan frustasi. Anakpun menjadi rentan hiperaktif.
"Kondisi seperti ini masih dapat diobati, tetapi untuk melakukannya harus didiagnosis dan dirawat sedini mungkin," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar